Penulis/Editor: Tim Redaksi Lagihot
Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB resmi mengusung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) di Pilkada Jakarta 2024 . Pengumuman itu disampaikan Ketua DPW PKB DKI, Hasbiallah Ilyas di Kantor DPW PKB, Jakarta Timur, 12 Juni 2024.
Belum diketahui siapa calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilgub DKI, namun Ketua DPW PKB DKI, Hasbiallah Ilyas, mengatakan, pihaknya terbuka untuk nama cawagub yang akan diusung. Bahkan nama calon cawagub juga terbuka untuk Ketum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep. Dikatakan juga bahwa PKB sudah melakukan komunikasi dengan PSI.
PKB DKI Jakarta memberikan beberapa alasan khusus mengapa mereka memilih Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Dirangkum dari sumber Tempo.co, Merdeka.com, dan Kompas.com berikut adalah beberapa alasan yang disampaikan oleh PKB DKI Jakarta:
Pertama, Survei Tinggi di Jakarta [2]: PKB DKI Jakarta menyatakan bahwa mendukung Anies Baswedan adalah hal yang realistis karena survei menunjukkan tingkat popularitas Anies yang tinggi di Jakarta. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi PKB dalam memilih calon gubernur.
Kedua, Pembangunan yang Berlanjut [2]: PKB DKI Jakarta percaya bahwa dengan Anies Baswedan memimpin Jakarta, pembangunan di ibu kota dapat berlanjut dan tidak stagnan. PKB melihat bahwa Anies memiliki visi dan program pembangunan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Jakarta.
Ketiga, Dukungan dari Kader PKB [3]: Anies Baswedan mendapatkan dukungan yang kuat dari kader-kader PKB di berbagai tingkat, mulai dari ranting, dewan perwakilan cabang (DPC), hingga DPW. PKB DKI Jakarta mendengarkan aspirasi dari kader-kader mereka dan mempertimbangkan dukungan yang diberikan kepada Anies.
Keempat, Restu dari Ulama dan Tokoh Masyarakat [1]: Sebelum memutuskan untuk mendukung Anies Baswedan, PKB DKI Jakarta juga meminta restu dari jajaran ulama dan tokoh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa PKB menganggap Anies sebagai sosok yang diakui dan dihormati oleh pemimpin agama dan masyarakat.
Sumber/Rujukan:
[1] Tempo.co
[2] Merdeka.com
[3] Kompas.com
Pernyataan Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas, bahwa PKB terbuka untuk mengusung Kaesang Pangarep sebagai calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan, menunjukkan bahwa PKB tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan Kaesang dalam Pilgub DKI Jakarta.
Kaesang Pangarep sendiri, seperti diberitakan VIVA.co.id tidak mempermasalahkan jika dirinya dipasangkan dengan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Rencana Kaesang maju di Pilkada DKI telah menuai kritik. Keputusan Mahkamah Agung (MA), yang memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencabut aturan batas usia minimal 30 tahun untuk calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada 2024, disebut -sebut makin memudahkan jalan Kaesang Pangarep dalam maju di Pilkada DKI Jakarta 2024. Putusan MA tersebut dicurigai adanya dugaan kepentingan politik. Peneliti politik dari BRIN Aisah Putri Budiarti, seperti ditulis BBC, menyebut putusan MA ini membuka pintu bagi Kaesang untuk maju pilkada.
Keterlibatan Kaesang dalam Pilkada Jakarta dapat dilihat sebagai bagian dari upaya Presiden Joko Widodo untuk membangun politik dinasti. Hal ini dapat mempengaruhi citra politik Presiden Jokowi, karena politik dinasti sering kali dikritik karena mengabaikan prinsip demokrasi dan kesempatan yang adil bagi calon-calon lainnya. Pendapat tersebut sebagaimana disampaikan pengamat politik dari UIN Jakarta, Zaki Mubarak, kepada Kompas, "Muncul dan beredarnya nama Kaesang bagian dari desain Pak Jokowi membangun politik dinasti."
Sementara itu, komentar netizen mengenai peluang Kaesang Pangarep menjadi calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan yang resmi diusung oleh PKB di Pilkada Jakarta 2024 cukup beragam. Hal ini terlihat dari tanggapan dan komentar netizen di kolom komentar di bawah artikel Kaesang: Saya Tak Masalah kalau Dipasangkan dengan Pak Anies .
Sebagian netizen meragukan kemampuan dan pengalaman politik Kaesang dalam menjalankan tugas sebagai wakil gubernur. Mereka berpendapat bahwa Kaesang lebih cocok fokus pada bisnis dan karir pribadinya daripada terlibat dalam dunia politik. Ada juga netizen yang berpendapat bahwa Kaesang tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang pemerintahan dan politik sehingga tidak pantas untuk menjadi wakil gubernur.
Sumber:
POE
Kaesang: Saya Tak Masalah kalau Dipasangkan dengan Pak Anies